Senin, 13 Februari 2012

DESAIN INOVATIF KERAMIK KASONGAN DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA PADA PERSAINGAN PASAR GLOBAL Oleh Moh. Rusnoto Susanto

DESAIN INOVATIF KERAMIK KASONGAN DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA PADA PERSAINGAN PASAR GLOBAL

Oleh

Moh. Rusnoto Susanto

kasongan071

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Wilayah Kasongan Bantul merupakan landscape sentra industri kreatif keramik atau gerabah yang mampu melakukan konstruksi sosial sebagai pengrajin keramik secara turun-temurun hingga kini. Bermula dari seorang Kyai Song yang mencikalbakali keberadaan keramik Kasongan 320 tahunyang lalu (1675-1765) di daerah tersebut yang kini disebut Kasongan (Gustami: 1988: 17). Pada saat itu produk-produk yang dihasilkan mencakup pada peralatan keperluan sehari-hari dari alas makan dari gerabah sebagai pengganti alas makan dari bahan batu maupun dedaunan yang dikenal dengan cobek (cowek, cuwo). Pada perkembangannya tahun 1745-1825 aktivitas pembuatan keramik di desa Kasongan yang dilakukan Mbah Jembuk mulai menunjukkan peningkatan dalam variasi bentuk. (Haryono, 1995-1996: 17). Kemudian pada era 1990-an sentra Keramik Kasongan telah mencapai tingkat diversifikasi produksi tinggi, tidak hanya pada produk fungsional praktis, akan tetapi telah menjadi objek estetik yaitu elemen estetik interior dan eksterior. Semenjak itulah Sentra Industri Keramik Kasongan masuk pada jejaring globalisasi baik secara sosiokultural maupun managerial pemasarannya.

Ekonomi saat ini sangat dipengaruhi oleh globalisasi. Salah satu produk dari globalisasi adalah Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) yang merupakan kapitalisasi dari intelektualitas seseorang (creative capital) yang dapat memproteksi ide kreatif dan inovatifnya serta membatasi orang lain untuk mempergunakan haknya tersebut. Ide kreatif dapat dipatenkan maupun didaftarkan hak cipta desain pada Direktorat Jenderal Hak Cipta. Tujuannya melindungi kepentingan bisnis bermotif ekonomi agar produk, paten, merk dan karya cipta desainnya tidak dieksplorasi atau dieksploitasi pihak lain.

kasongan0731 kasongan088

Aktivitas kreatif dan proses pembakaran gerabah yang dikenal dengan proses biscuit di salah satu pengrajin gerabah profane di Kasongan. (atmosfer semacam ini menjadi pemandangan sehari-hari pada hampir semua penduduk Kasongan)

Industri kreatif memiliki orientasi pengghasil creative capital merangsang industri kreatif lokal untuk memiliki daya saing yang baik dan tak lagi memiliki ketergantungan pada industri manufaktur dalam hal pembayaran lisensi-lisensi terhadap produk asing. Hal tersebut dapat diatasi dengan semangat untuk melakukan penelitian, pengembangan dan penguasaan teknologi tepat guna dalam perspektif penciptaan nilai inovasi. Inovasi selalu berkaitan dengan penguasaan teknologi tinggi berangsur berubah orientasinya bahwa inovasi juga berkembang pada wacana dan praktik industri kecil dan menengah seperti pengembangan sentra-sentra industri kerajinan yang menghasilkan nilai-nilai baru.

kasongan081 kasongan083

Proses Quality Control produk kerajinan Keramik/Gerabah dan persiapan packing untuk pengiriman eksport produk ke luar negeri oleh Bapak Arie Saksono.

(Proses QC dilakukan untuk memenuhi standart mutu eksport)

Nilai baru yang bermula dari sebuah konvergensi teknologi-teknologi sebelumnya sehingga menghasilkan ide baru atau metodik tepat guna yang baru. Kemampuan beradaptasi dan konvergensi dalam dunia industri kreatif ditempuh untuk melahirkan ide kreatif baru yang fresh dan up to date membutuhkan daya imajinasi dan daya visualisasi yang baik. Kemampuan ini paling menonjol didapat pada kreator yang berorientasi kreatif dan melakukan penerjemahan kembali terhadap kebutuhan kepraktisan [profan] masyarakat kontemporer yang muncul pada sentra industri kreatif.

Proses adaptasi dan konvergensi dalam proses penciptaan seni yang berbasis penemuan nilai kreatif dan invatif pada desain produk seni kerajinan. Proses pengembangan desain di sentra industri gerabah Kasongan secara umum mengadopsi unsur lokal dan mengadaptasi berbagai aspek kebutuhan artistik modern maupun kontemporer. Kecenderungan mengamati-mencermati, meniru atau pengadopsi, dan menambahkan atau memberikan sentuhan kreativitas baru sebagai langkah inovasi artistic semakin hari semakin meningkat untuk melayani tuntutan pasar global. Dengan demikian pergerakan ekonomi yang berbasis pada orientasi ekonomi kreatif semakin maju dalam mewujudkan program pemerintah dalam memberdayakan sentra-sentra industri kreatif yang mandiri dan berani bersaing dengan produk ekonomi kreatif Negara-negara maju lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar